Aku di Bahasa Thai

Aku di Bahasa Thai

Hai semua! Di postingan kali ini kita akan membahas satu topik yang sederhana saja; apa arti “saya” di Bahasa Thailand.

Sebagai orang Indonesia, lebih mudah memahami bahwa di Bahasa Thai ada banyak sekali kata yang berarti “saya”, sebagaimana di Bahasa Indonesia ada banyak cara merujuk ke diri sendiri (memakai kata ganti ORANG PERTAMA TUNGGAL). Kita punya kata-kata seperti: aku, saya, awak, gue, aye, ane, abdi, dan lain-lain. Mungkin sebagian orang berpikir bahwa dalam Bahasa Indonesia hal ini wajar karena kita punya banyak kata-kata serapan dari Bahasa-bahasa daerah.  Meskipun demikian harus diakui bahwa alternatif untuk “saya” ada banyak sekali; seseorang bisa memilih memakai kata yang dia inginkan sesuai dengan latar belakang (agama, suku, budaya) dia.

Kembali ke pembahasan kita. Ada berapa kata untuk merujuk ke diri sendiri dalam Bahasa Thai? Jawabannya, banyak sekali. Kita lihat akan sebagian saja.

ผม [phom], ชั้น [chán]

Kata ผม adalah kata yang sangat fleksibel dan sopan. Bisa dipakai untuk situasi formal maupun tidak formal. Bentuk ini HANYA dipakai oleh pria.

Kata ชั้น umumnya hanya dipakai oleh wanita dan biasanya situasinya tidak formal dan dipakai oleh wanita yang lebih tua ketika bicara dengan orang yang lebih muda. Menariknya, ada beberapa versi kata ini: ดิฉัน, ดิชั้น, dan ฉัน [dìchăn, dìchán, chăn]. Dua yang pertama formal sekali dan jarang dipakai, sedangkan yang terakhir tidak dipakai kalau bicara dengan teman dekat. Kadang pria memakai kata ชั้น tetapi hanya dengan teman perempuan yang cukup dekat atau keluarga perempuan. Di Bahasa Indonesia mungkin ini setara dengan “saya” atau di Bahasa Jawa “kulo” atau di Bahasa Sunda “sim kuring.”

Sebagai tambahan, bentuk ชั้น atau ฉัน bisa ditemukan di lagu-lagu Thai yang penyanyinya pria, karena bentuk ini cukup sopan dan universal (bisa dipakai oleh gender yang manapun).

เรา [rao]

Kata ini bisa berarti “kita/kami” dan cukup sopan tetapi sebagai “saya”, bentuk ini cukup umum dipakai oleh pria dan wanita bicara dengan orang yang seumuran. Ini lebih dekat dengan “aku” di Bahasa Indonesia.

หนู [nŭu]

Kata ini berarti “tikus”. Mungkin cukup lucu melihatnya dipakai di Bahasa Thai sebagai “saya” tetapi anak-anak memakainya untuk bicara dengan orang dewasa. Anak perempuan/wanita muda juga bisa memakai kata ini untuk merujuk ke diri sendiri ketika bicara dengan atasan atau orang yang dihormati (seperti bos atau guru).

กู [guu]

Perhatian! Kata ini dianggap kasar sekali dan hanya dipakai dalam dua kondisi: kalau kita bicara dengan teman yang sangat akrab atau kalau kita sedang sangat marah. Sebaiknya dihindari kalau tidak yakin memakainya. Laki-laki atau perempuan bisa memakai kata ini, tetapi sebagian orang memandang bahwa kalau dipakai perempuan akan terdengar sangat sangat kasar.Ini mirip sekali dengan “gue” di Bahasa Indonesia slang atau seperti “aing” di Bahasa Sunda kasar.

Istilah kekerabatan

Dalam beberapa postingan berbahasa Inggris (di sini, sini, dan sini), saya menyampaikan bahwa di Bahasa Indonesia ada banyak istilah kekerabatan dan kesemuanya bisa dipakai sebagai kata ganti orang. Kita pernah dengar bahwa bapak memanggil dirinya dengan “bapak”, atau kakak perempuan kita memanggil dirinya dengan “mbak”. Dalam Bahasa Thai hal serupa bisa kita temukan juga. Mungkin kita bisa membahas istilah kekerabatan dalam Bahasa Thai di postingan yang lain.

Nama

Ya. Nama bisa dipakai sebagai kata ganti ORANG PERTAMA TUNGGAL. Beberapa orang Sunda yang saya kenal memanggil diri mereka sendiri memakai nama mereka sendiri. Di Bahasa Thai ini hal yang umum, tetapi lebih sering dipakai oleh perempuan daripada laki-laki.

Ada banyak detail yang saya tidak masukkan di sini karena secara umum, ini cukup untuk dipakai oleh para peminat dan pembelajar Bahasa Thai.